Polresta Malang Kota Dirikan Posko Terpadu Tanggap Bencana Antisipasi Hidrometeorologi Saat Nataru

 


KOTA MALANG - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dan Operasi Lilin Semeru Polresta Malang Kota Polda Jawa Timur mulai melakukan berbagai upaya memastikan Nataru aman dan kondusif.

Salah satunya dengan melakukan mitigasi antisipasi bencana hidrometeorologi diakhir tahun dengan membangun dan memperkuat sinergitas dari berbagai lembagan dan instansi terkait.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si mengatakan kesiapsiagaan bencana diperkuat melalui penyusunan skema mitigasi banjir, pemetaan daerah rawan, pendirian posko terpadu, hingga penguatan kanal komunikasi lintas instansi dan penebalan personel.

"Kami sudah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk menyambut libur Nataru," ujar Kombes Nanang, Kamis (11/12).

Kapolresta Malang Kota menegaskan, rakor yang digelar sebelumnya membahas upaya mitigasi dan terintegrasi dengan seluruh pihak yang terlibat, agar respon lebih cepat dan berjalan lebih efektif.

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Agung Fitransyah mengungkapkan, kesiapsiagaan bencana diperkuat lewat penyusunan skema mitigasi hingga penguatan lintas instansi.

“Mitigasi harus dilakukan sejak dini dan terintregasi dengan semua instansi yang terlibat, agar respons lebih cepat, dan efektif. Mengingat ini misi Sosial dan Kemanusiaan,” ungkap Kompol Agung

Terkait kesiapsiagaan bencana, Polresta Malang Kota Polda Jatim sudah memetakan empat titik rawan banjir, seperti di Galunggung, Letjen Sutoyo, Letjen S. Parman, Soekarno-Hatta, serta empat titik rawan pohon tumbang, yakni Jl Veteran, Danau Jonge, Ki Ageng Gribig, dan Mayjend Sungkono.

“Rencana Dua Posko Terpadu  Tanggap Bencana Kota Malang di Jembatan UB dan Ruko Ciliwung sebagai pusat integrasi lintas instansi, lengkap dengan peralatan tanggap darurat, tenaga pendamping, dan penguatan koordinasi,”jelas Kompol Agung.

Ia menyebut hal itu perlu disiapkan karena sesuai informasi dari BMKG  yang memaparkan potensi hujan ekstrem yang dipengaruhi La Niña dan Dipole Mode, dengan curah hujan harian yang berpotensi meningkat hingga Desember.

Kompol Agung menegaskan bahwa kolaborasi lintas instansi menjadi fondasi utama penanganan bencana, terutama dalam pengoperasian Posko Bersama demi memastikan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama.

Kompol Agung berharap sinergi ini menjadi kunci agar Kota Malang tetap aman, nyaman, dan kondusif menjelang Operasi Lilin Semeru 2025. (*red.a)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Bhabin dan 3 Pilar di Jember Berhasil Mediasi Penyelesaian Masalah Batas Tanah Warga Pancakarya

Sinergitas TNI-Polri Serta Masyarakat Bali Siap Amankan KTT AIS Forum 2023

Operasi Zebra Semeru 2024, Polda Jatim Dukung Kelancaran Agenda Nasional